#title Santiago, Chili: Phoenix Project #8 #author Black International #LISTtitle Santiago, Chili: Phoenix Project #8 #SORTauthors Black International #SORTtopics Communique, insurrection, Armed Struggle #date 20/11/2013 #source [[https://perangasimetris.noblogs.org/post/2014/01/25/phoenix-project-8-kantor-komisi-pemilihan-di-bom-chile/]] #lang id #pubdate 2021-06-06T05:03:11 #notes Bahasa Indonesia translation of [[https://en-contrainfo.espiv.net/2013/11/20/santiago-chile-phoenix-project-8-november-16-2013/][Santiago, Chile: Phoenix Project #8]] #language Bahasa Indonesia #publication Asimestris *** Kami bukan spektator, tapi musuh sejati dari segala bentuk dominasi Hari ini, dengan mengayunkan senjata kehidupan dan ide tentang pemberontakan, kami ingin memberikan sedikit momentum anarki. Hari ini, kami memutuskan untuk menyerang kantor Komisi Pemilihan ke 98 yang terletak di pemukiman La Reina [di kota Santiago] dengan sebuah perangkat ledak pembakar, karena kami yakin bahwa hubungan-hubungan dari negara hari ini tidak hanya ditopang oleh mereka yang mengendalikan dominasi, tapi tampak juga dalam sikap munafik orang-orang yang diam-diam mendukung itu. Ini juga merupakan gigi lain dari roda demokrasi, terkait dengan perannya mengorganisir logistik dari keseluruhan proses pemilihan di level regional. Dalam pengertian yang sederhana, komisi ini menunjuk anggota-anggota dari tabel suara, menentukan saksi dari komisi pemilihan, dan mendelegasikannya ke kantor-kantor pemilihan, tak lupa bahwa komisi ini menjadi tubuh yang menentukan stasiun-stasiun pemungutan suara. *** Kami tidak menyamarkan niat jelas kami. Kenapa melakukan serangan? Anarki tidak seharusnya menghabiskan energi untuk menghalang-halangi jalan dari sejumlah warga masyarakat yang menuju upacara pemilihan yang demokratik, tapi daripada mencoba mendemonstrasikan bahwa debat apapun antara refraktori dan otoritas adalah ketidakmungkinan. Anarki mesti mencari konfrontasi, daripada menjadi diri sebagai daya tarik untuk berupaya mengubah jalan yang salah. Pertemuan untuk tidak memilih, membangun Kekuatan Populer, menandai kertas suara dengan inisial “MK” (Majelis Konstituen), tidak memberikan suara, tidak memilih, atau memilih “yang terbaik di antara yang buruk” tidaklah berarti apapun selain hanya ekspresi ketidaksetujuan dari bahasa warga masyarakat, dan tidak berarti tantangan apapun bagi dominasi otoritarian. Satu-satunya respon yang layak terhadap begitu banyak penderitaan adalah serangan anti-otoritarian dalam berbagai bentuk dan wajah. Ini adalah hasutan untuk melakukan pembakaran dengan berbagai cara. Provokasi ini adalah api itu sendiri, ide yang memovitasi aksi, dan juga tangan yang akan mewujud nyatakan hal itu, keinginan yang teguh dari mereka yang bertarung hingga nafas terakhir, dengan berbagai senjata yang ada di tangan mereka. *** Menentang demokrasi, menentang kejijikan dari sebagian anarkis Tampaknya kami menjadi saksi dari sakralisasi demokrasi, seperti yang selalu dibicarakan orang-orang. Warga negara dan mereka yang mengaku revolusioner bertaruh bahwa ini adalah jalan menuju masa depan yang ideal. Sayangnya, seluruh spektrum posisi dari setiap politisi aneh justru membuat ia semakin kuat, atau bahwa membuatnya semakin nyata. Mereka yang percaya pada taktik elektoral, dan juga mereka yang menolaknya, bersepakat di satu titik: masalahnya bukan demokrasi tetapi manajemennya. Posisi anarkis adalah untuk menolak segala bentuk dari dominasi seperti juga aturan hari demi hari, meskipun ini tidak berhenti pada penajaman persoalan: baik berupa perintah historis ataupun dinamika sosial yang membuat demokrasi menjadi alat membuka jalan kebebasan. Perjuangan untuk demokrasi yang lebih setara dengan perjuangan untuk memperdalam sistem sosial yang menyembunyikan konflik yang muncul di antara hal teresebut, konflik utama yang mana merupakan faktor pembentuknya. Pada tataran lokal, rupanya tak ada satu orang pun yang mengingat bahwa telah terjadi konsesi kotor demi demokrasi yang berasal dari berbagai spektrum yang diklaim oleh anarkis dan libertarian. Atau mungkin tidak ada yang mengingatkan tentang rayuan singkat dari beberapa anggota Organisasi Komunis Libertarian dengan koalisi pemilihan “Bersama Kita Bisa” di sini, di Santiago, beberapa tahun yang lalu? “Anarkis”, komunis, humanis dan sejenisnya, saling bergandengan tangan dan memuntahkan sesekali hal yang justru mengundang tawa. Dukungan kritis? Platformis chutzpah tengik. Yang pantas disebutkan secara khusus adalah salah satu Jaringan Libertarian yang secara terbuka hari ini mendukung salah satu calon presiden saat ini parlemen sayap kiri. Menjadi penting untuk menanyakan pada diri sendiri tentang anarkis jenis apa mendukung seseorang yang mungkin menjadi presiden? Itu seperti meludahi wajah setiap kamerad yang memutuskan untuk menegaskan anarki dengan magnicide (pembunuhan para penguasa). Di sisi yang lain, terdapat mereka yang mencari cara untuk meluaskan basis militan mereka dengan segala cara, persis seperti yang dilakukan para politisi. Bagi, Corriente Revolucion Anarquista (CRA) tidaklah cukup dengan memalsukan sejarah kontemporer mengenai perjuangan anarki di wilayah ini. Sekarang mereka bahkan mencoba untuk menunjukkan penolakan mereka terhadap proses pemilihan dengan mengibarkan bendera organisasi mereka. Aksi anarki haruslah sebuah propaganda perjuangan, bukan kelompok ini atau itu atau organisasi para pimpinan anarkis. Keduanya baik yang pertama maupun yang terakhir mengharapkan untuk mendapatkan suatu keuntungan dari semua ini, sementara mereka yang terlibat dari sirkus pemilihan setidaknya memiliki kejujuran untuk tidak menyembunyikan intensi-intensi yang memotivasi mereka. Mereka yang secara superfisial mengkritik dominasi, dengan dipenuhi oleh retorika oposisi, tidak pantas mendapatkan rasa hormat karena mereka bukanlah kamerad kita. Itu mengapa hal ini tidak mengejutkan datangnya bahwa taktik elektoral direproduksi di dalam skala politik dan organisasi lainnya, juga, di mana kotak suara, voting atau mengacungkan tangan jelas dipatenkan dan disahkan sebagai metode untuk mengambil keputusan di federasi-federasi pelajar, organisasi Kiri, pertemuan-pertemua dan bahkan di beberapa kolektif otonom. Hal yang menarik dan contoh menjijikan adalah ajang pemilihan baru-baru ini yang memilih seorang gadis muda libertarian, yang bertransformasi menjadi Presiden dari Federasi Mahasiswa di Chile, dan berargumen bahwa anarkisme justru “sangat demokratis” secara historis gerakan. Mererka yang mencari panduan untuk organisasi mereka di pasar politik juga terjatuh ke dalam permainan yang mereka tolak setengah mati. Dan ini menjadi gambaran besar, para pendukung parlemen dan kelompok anti-pemilihan Kiri secara sengaja memiliki kemiripan dengan beberapa “anarkis libertarian” secara strategi: perselisihan porsi kekuasaan. *** Minoritas aktif untuk pertempuran anti-negara dan anti-otoritarian Anarki diluar kontrol tidaklah tunduk kepada demokrasi dan nilai-nilainya. Ia tidak berbicara mengenai mayoritas, konsensus, atau hak-hak fundamental. Ia juga tidak membungkukkan kepala untuk mendapatkan bagian kekuasaan, atau kurang lebih menunggu untuk waktu yang lebih baik untuk merasakan perjuangannya. Hari ini kami beruji coba di seluruh bagian bumi, perang ireguler menentang dominasi. Kami menilai konflik dalam parameter berikut; mereka yang berharap pada tentara revolusioner atau milisi populer sebenarnya tidak pernah mengerti sifat dari perang saat ini. Jika konflik asimetris, maka ayo gigit dan menghilang (hit and run), mari terlibat dalam pertempuran-pertempuran di manapun mereka berada, di setiap tempat, hingga bahkan di tengah-tengah kita sendiri. Jauh berbeda dengan aliran militer apapun, mari bertempur melawan kekuasaan dengan berbagai cara, dengan aksi otonom, dan mengorganisir diri secara informal. Serangan tidak hanya berarti kemungkinan, tetapi juga dibutuhkan. Mari menciptakan situasi-situasi dan alat-alat untuk melanjutkan petualangan di dalam konflik, dan mari mempraktekkan keuntungan kita kapanpun hal itu muncul. *** Saling berhadapan dengan musuh Kami tahu bahwa semangat ini meluas secara internasional seperti wabah hitam, dan ini adalah pembakar hasrat kami untuk terus maju. Gestur perjuangan seperti yang ditunjukan oleh Alfredo Cospito dan Nicola Gai membuat kami merasa, meski terpisah ribuan mil jauhnya, kemendesakan untuk berkontribusi sebutir pasir di luasnya pantai anarkis insureksionis. Kepada mereka yang tidak pernah membungkuk di kandang singa, mereka yang menegaskan motivasi mereka dalam menghadapi tukang eksekusi, kepada Nicola dan Alfredo rasa hormat yang tulus dari kami dan peluk erat. Saat merencanakan aksi ini kami mendengar mengenai kecelakaan menyedihkan dari kamerad Ilya Eduardovich Romanov, yang mengalami cedera akibat ledakan dari bom rakitan di bagian barat Rusia. Kami sungguh terpukul dengan berita ini, kami terbayang insiden serupa yang terjadi di Chile dan itu mengingatkan kami bagaimana rapuhnya jalan mereka yang berjuang, namun ini juga memberikan kami kekuatan dan dedikasi pada saat kami melangkah maju dengan persiapan aksi. Malam ini hati kami bersamamu Ilya; ini adalah tanda sederhana untuk mu, cara kami menghargaimu dari kejauhan dan berharap kau lekas sembuh. Setiap langkah malam ini ditemani oleh sikap tanpa kompromi dan penuh martabat dari seluruh saudara-saudari kami dan para kamerad yang diculik di berbagai belahan dunia yang berbeda di planet ini. Mereka yang hari demi hari tetap berjuang, pantang menyerah dan tidak goyah… harus tahu bahwa mereka tidak pernah sendiri atau dilupakan: Marcelo Villaroel, Juan Aliste Vega, Freddy Fuentevilla, Hans Niemeyer, Jose Miguel Sánchez, Alberto Olivares, Nicolás Sandoval, Victor Montoya, Marco Camenisch di Swiss, Gabriel Pombo Da Silva di Spanyol, Sonja Suder di Jerman, Nicola and Alfredo di Italia, para kamerad yang tengah menghadapi Pengadilan di Amerika, gerilyawan urban Conspiracy of Cells of Fire, Revolutionary Struggle, dan para kamerad yang ditahan terkait perampokan ganda di Kozani [Yunani], yang akan segera menghadapi persidangan dalam waktu dekat. Kepada yang tak menyerah Henry Zegarrundo di Bolivia, dan juga kepada para kamerad tertangkap di Villa Francia [di Santiago] pada 11 September 2013 dengan penuh harga diri dan tanpa viktimisasi. Sebagai penutup, kami telah menjadikan api dan ledakan dari hasrat kami untuk kebebasan menjadi aksi, lalu mengirim solidaritas revolusioner kami kepada Monica Caballero dan Fracisco Solar, companerxs dari Chile yang diculik oleh Negara Spanyol pada dini hari 13 November, dituduh sebagai aktor di balik paket peledak yang diklaim oleh Insurectional Commando Mateo Morral pada Oktober 2013. Saat Negara Chile dan Spanyol menerapkan mekanisme sekali lagi diskursus populer mereka, represif dan strategi judisial terhadap mereka yang dicurigai organisasi kriminal anarki yang berkarakter internasional, kami mengirimkan kekuatan kepada kamerad-kamerad kami tanpa mempedulikan apakah kalian bertanggungjawab untuk hal-hal yang mereka tuduhkan. Kami menyerukan solidaritas internasional dengan Monica Caballero, Fracisco Solar dan mereka yang terkait kasus ini di Spanyol. Kami mendedikasikan aksi ini kepada para kamerad-kamerad ini, juga bermaksud untuk berkontribusi pada kebangkitan dan multiplikasi dari aksi-aksi langsung di wilayah ini. Ini mengapa kami salut, terlepas dari berbagai perbedaan, grup-grup yang melakukan serangan di bulan ini terhadap bank-bank memberi tanda yang mendalam di sekitar kota. Solidaritas dengan kamerad yang menjadi buronan penguasa: Diego Rios dan Felicity Ryder Tak ada gencatan senjata dengan dominasi
Ingatan dan aksi untuk kamerad Mauricio Morales yang terbunuh!
Ingatan dan aksi untuk kamerad Lambros Foundas yang terbunuh!
*Long Live Ilya Romanov Cell,*
Anggota afinitas Black International