Title: Manifesto Generasi Terburuk Sastra Indonesia
Author: Cumbu Sigil
Topics: manifesto, poetry
Language: Bahasa Indonesia
Date: 2004
Source: Diambil dari arsip Komite Hitam.

Menjadi generasi terburuk merupakan pandang tentang masa depan, provokasi anti naif, cara hidup paling tepat, dan itu mungkin, sebab:

  1. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena optimisme telah dirampas dari kami dan kami tidak menginginkannya lagi.

  2. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena desakan pilihan yang tersisa kepada kami hanya penolakan atau putus asa.

  3. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena segala yang indah dan estetik hanya omong kosong dan bukan urusan kami.

  4. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena berpencar ke segala arah, bertabrakan dan bertentangan dengan apa pun dan siapa pun.

  5. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena kami ada untuk memisahkan diri dari segala bentuk kemapanan yang mengikat.

  6. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena kami menolak bersekongkol dengan negara dan arus utama.

  7. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena percaya bahwa sastra mustahil dapat menjamin segalanya.

  8. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena sadar bahwa sebaik-baiknya sastra adalah seburuk-buruknya harapan.

  9. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena menjalani hidup tertimbun dosa-dosa sastra dan sejarahnya.

  10. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena mati untuk hidup lebih nyata ketimbang mati untuk sastra.

  11. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena sastra tidak membuat kami bahagia.

  12. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena kami onar dan tak pernah ingin sastra baik-baik saja.

  13. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena kami berniat menyia-nyiakan hidup kami.

  14. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena kami benci dan melawan semuanya.

  15. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena tidak ada gunanya dicatat dan diberi tempat dalam sastra.

  16. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena sempat merasa sastra berguna.

  17. Kami generasi terburuk sastra Indonesia karena kami ingin dilupakan.


Ditulis Cumbu Sigil sebagai wasiat sebelum ia bunuh diri. Diambil dari arsip Komite Hitam.