Title: Anarki Post-Anarkisme
Subtitle: "Gerakan" para anarkis hari ini berisi hampir tidak ada kulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika atau anak-anak ... sedangkan, dalam teori sebuah kelompok yang benar-benar tertindas akan berdiri untuk mendapatkan yang terbaik dari setiap pemberontakan anti-otoritarian. Mungkinkah bahwa anarkisme tidak menawarkan program kongkrit dimana kehilangan benar-benar mungkin terpenuhi (atau paling tidak perjuangan realistis untuk memenuhi) kebutuhan nyata dan hasrat?
Author: Hakim Bey
Language: Bahasa Indonesia
Publication: Negasi
Date: 1987
Notes: Diterjemahkan oleh Terik Matahari untuk Negasi

Sebuah Asosiasi untuk mengumpulkan Ontologikal Anarki bertemu dalam konklaf, sorban hitam dan jubah berkilauan, telentang di karpet shirazi menyeruput kopi pahit, merokok chibouk panjang dan sibsi. Pertanyaan: Apa posisi kita terhadap semua pembelotan belakangan ini dan desersi dari anarkisme (khususnya di tanah California): menghukum atau memaafkan? menyingkirkan mereka atau memanggil mereka sebagai avant-garde? Gnostik elit ... atau pengkhianat?

Sebenarnya, kita memiliki banyak simpati bagi para desertir dan berbagai kritik mereka terhadap anarkisme. Seperti Sinbad & Situa yang menakutkan, anarkisme terhuyung-huyung berputar dengan bangkai seorang martir yang menempel dibahunya secara ajaib - dihantui oleh warisan kegagalan dan masokisme revolusioner – diam terasing dari sejarah yang hilang.

Antara masa lalu yang tragis dan masa depan yang mustahil, anarkisme tampaknya kekurangan masa depan – seolah-olah takut untuk bertanya pada diri sendiri, di sini dan sekarang, apa hasrat sejati saya? – dan apa yang bisa saya lakukan sebelum terlambat ...? Ya, bayangkan diri anda dihadapkan dengan seorang penyihir yang menatap anda secara mendalam dan menuntut, "Apa keinginan anda yang sebenarnya?" Apakah anda akan mendeham dan gagap, terbata-bata, berlindung pada ideologi hampa? Apakah anda memiliki Imajinasi dan keinginan, dapatkah anda bermimpi dan berani – atau apakah anda korban penipuan dari sebuah fantasi impoten?


Lihatlah kedalam cermin dan cobalah ...(salah satu dari topengmu adalah wajah seorang penyihir) ...


"Gerakan" para anarkis hari ini berisi hampir tidak ada kulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika atau anak-anak ... sedangkan, dalam teori sebuah kelompok yang benar-benar tertindas akan berdiri untuk mendapatkan yang terbaik dari setiap pemberontakan anti-otoritarian. Mungkinkah bahwa anarkisme tidak menawarkan program kongkrit dimana kehilangan benar-benar mungkin terpenuhi (atau paling tidak perjuangan realistis untuk memenuhi) kebutuhan nyata dan hasrat?

Jika demikian, maka kegagalan ini akan menjelaskan kekurangan anarkisme tidak hanya pada ketidakpuasan orang miskin dan marjinal, tetapi juga ketidak puasan dan penghianatan dari dalam barisan sendiri. Demonstrasi-demonstrasi, barisan penjaga dan cetak ulang dari abad klasik ke-19 tidak meningkat menuju tingkatan vital, konspirasi yang berani terhadap pembebasan diri. Jika gerakan ini bertumbuh dan bukan menyusut, banyak orang yang tidak berguna harus di buang dan beberapa ide berisiko dirangkul.

Sebuah potensi telah hadir. Setiap hari sekarang, sejumlah besar orang Amerika akan menyadari bahwa mereka sedang dipaksa memakan omong kosong histeris reaksioner buatan yang membosankan. Padauan suara cepat yang berisi teriakan, kemuakan dan muntahan ... massa yang marah berkeliaran di mall, menghancurkan dan menjarah ... dan lain-lain….dan lain-lain. Banner Hitam dapat menyediakan fokus bagi kemarahan dan menyalurkannya pada sebuah bentuk insureksi dari sebuah Imajinasi. Kita bisa mengambil perjuangan tersebut di mana ia dijatuhkan oleh Situationis pada '68 dan Autonomia pada tahun tujuh puluhan, dan membawanya ke tahap berikutnya. Kita bisa memiliki pemberontakan pada masa kita sendiri– dan dalam proses tersebut, kita bisa mewujudkan berbagai hasrat kita yang sebenarnya, bahkan jika hanya untuk satu musim, sebuah perompak utopia yang singkat, zona-bebas melengkung di dalam ruang tua/kontinum waktu.

Jika A.O.A. (Alliance Ouvrière Anarchiste) mempertahankan afiliasinya dengan "gerakan," kita melakukannya bukan hanya sekedar untuk keluar dari kecenderungan romantis yang menyebabkan kehilangan – atau tidak secara total. Dari semua "sistem politik," anarkisme (meskipun kekurangannya, dan justru karena ini bukan politik maupun sistem) paling mendekati pemahaman kita tentang realitas, ontologi, sifat alamiah. Adapun para desertir ... kami setuju dengan kritik mereka, tetapi perlu dicatat bahwa mereka tampaknya tidak menawarkan alternatif baru yang kuat. Jadi untuk saat ini kami lebih memilih untuk berkonsentrasi pada perubahan anarkisme dari dalam.


Ini adalah program kami, kamerad:

  1. Bekerja pada kesadaran bahwa rasisme psikis telah menggantikan diskriminasi terang-terangan sebagai salah satu aspek yang paling menjijikkan dari masyarakat kita. Partisipasi imajinatif dalam budaya lain, khususnya. Dimana kita hidup dengan itu.

  2. Meninggalkan semua kemurnian ideologis. Menganut anarkisme "Tipe-3" (untuk menggunakan slogan pro-tem Bob Black): baik kolektif atau individualis. Membersihkan kuil dari berhala sia-sia, menyingkirkan situa yang mengerikan, relik dan martyrologi.

  3. Anti-kerja atau "Zerowork" gerakan yang sangat penting, termasuk radikalisme dan mungkin serangan kekerasan dalam Pendidikan dan perbudakan anak-anak.

  4. Mengembangkan jaringan american samizdat, menggantikan penerbitan kuno/taktik propaganda. Pornografi dan hiburan populer sebagai kendaraan untuk pendidikan radikal yang baru.

  5. Dalam musik, hegemoni ketukan 2/4 dan 4/4 harus digulingkan. Kami membutuhkan musik baru, benar-benar gila tapi meneguhkan hidup, berirama halus namun kuat, dan kita membutuhkannya sekarang.

  6. Anarkisme harus memisahkan dirinya jauh dari injil materialisme dan saintisme dangkal dua dimensi abad ke-19. " Kesadaran Tingkat Tinggi " bukanlah sekedar hal menakutkan yang diciptakan oleh para imam jahat. Adat Timur, okultisme, budaya suku memiliki teknik yang bisa "disesuaikan" dengan gaya anarkis yang sebenarnya. Tanpa "Kesadaran Tingkat Tinggi," anarkisme berakhir dan menguap sendiri ke dalam suatu bentuk penderitaan, keluh-kesah. Kita perlu semacam praktis "anarkisme mistis," tanpa semua omong kosong zaman baru-dan-shinola, dan inexorably heretik dan anti-ulama; kecenderungan untuk semua kesadaran teknologi baru dan metanoia – sebuah demokratisasi shamanisme, kemabukan & keheningan.

  7. Seksualitas tengah berada di bawah serangan, jelas dari kaum Kanan, lebih halus dari gerakan avant-pseud "post-seksualitas", dan bahkan lebih halus lagi oleh Rekuperasi Spektakuler dalam media dan periklanan. Waktunya untuk sebuah langkah besar dalam kesadaran SexPol, sebuah penegasan eksplosif kembali dari polimorfik eros - (bahkan dan khususnya dalam menghadapi wabah dan kesuraman) – sebuah glorifikasi literal dari rasa, suatu doktrin kegembiraan. Abaikan seluruh kebencian – dunia dan rasa malu.

  8. Percobaan dengan taktik baru untuk menggantikan bagasi kaum kiri yang sudah ketinggalan zaman. Menegaskan praktek, materi dan manfaat personal dari jaringan radikal. Waktu kali ini tampak tidak menguntungkan bagi kekerasan atau militansi, tapi sesungguhnya sedikit sabotase dan gangguan imajinatif tidak pernah keluar dari tempatnya. Berkelompot dan berkonspirasi, jangan melacur dan mengeluh. Dunia Seni pada khususnya pantas mendapatkan sebuah dosis "puisi Terorisme."

  9. Despatialisasi masyarakat post-industri memberikan beberapa manfaat (misalnya jaringan komputer) tapi bisa juga mewujudkan bentuk penindasan (tunawisma, gentrifikasi mendesain depersonalisasi, degradasi Alam, dll) komune di tahun enam puluhan berusaha untuk menghindari kekuatan-kekuatan ini tapi gagal. Pertanyaan terhadap penolakan lahan seharusnya berjalan. Bagaimana kita bisa memisahkan konsep ruang dari mekanisme kontrol? Para gangster teritorial, Bangsa/Negara, telah memonopoli seluruh peta. Siapa yang dapat menciptakan bagi kita sebuah kartografi otonomi, yang dapat menggambar peta yang meliputi hasrat kita?

Anarkisme akhirnya menyiratkan anarki – dan anarki adalah chaos. Chaos adalah asas penciptaan yang terus-menerus ... dan chaos tidak pernah mati.


— Sesi Rapat A.O.A.
Maret 1987, NYC