Steven Johns
Panduan Santai Pegawai Kantoran
2. BERSANTAILAH. JANGAN TERLALU SERIUS!
3. JANGAN PERNAH MURAH HATI PADA BOS!
Kantor modern penuh dengan bahaya. Mulai dari risiko dipecat, stres, sakit jantung karena terlalu sering duduk, kebosanan yang memicu depresi dan banyak lagi. Panduan ini merupakan sedikit upaya berbagi pengalaman dan saran untuk menghindari bahaya ini, dan mengalami kerja yang sedikit lebih santai, dan mungkin dunia yang secuil lebih baik.
Tentu saja tidak semua kiat di sini sesuai untuk setiap situasi dan kondisi kerja. Jadi, pilihlah yang paling cocok sesuai pengalamanmu! Atau, jika tak ada yang benar-benar cocok, kembangkanlah sendiri caramu atau berimprovisasilah karena kamulah yang paling tahu setiap celah dalam aktivitas kerjamu!
1. BERSANDIWARALAH!
Salah satu aspek penting dari dunia kantoran adalah bagaimana kamu tampil di hadapan manajemen dan kolegamu. Jika kamu ingin dipuji sebagai pekerja keras (tentu tanpa harus benar-benar bekerja keras!), kamu perlu:
-
Selalu TERLIHAT sibuk.
-
Jangan buru-buru katakan “ya” setiap kali ada permintaan rapat, tapi ceklah agenda harianmu terlebih dahulu (sekalipun kamu tahu kamu tak punya agenda apa pun!) dan sering-seringlah mengatakan bahwa kamu sedang sibuk di saat tertentu sehingga kamu punya peluang besar untuk menghindari atau mengulur-ulur rapat.
-
Ke mana pun kamu pergi saat di kantor, buatlah dirimu tampak sedang melakukan hal penting misalnya membawa berkas-berkas pekerjaan atau membawa-bawa telepon kantor. Dengan begitu, kamu bisa punya kesempatan mengobrol dengan rekan kerjamu, jalan-jalan sebentar untuk menghilangkan kepenatan dan ketegangan namun tetap terlihat seperti sedang melakukan sesuatu yang penting.
-
Ketimbang benar-benar lembur, tinggalkan saja monitormu dalam kondisi menyala dan tinggalkan jaket atau kardigan di kursi kantor supaya kamu tampak masih di kantor walau sebenarnya kamu sedang di suatu tempat (mungkin di rumah sedang menonton TV, merokok di warung sebelah, bercengkerama dengan temanmu).
-
Gunakan fungsi penjadwalan e-mail otomatis di Outlook (atau perangkat lunak e-mail apapun) untuk mengirim e-mail saat larut malam dan dini hari agar terlihat seolah-olah kamu masih bekerja.
-
Bukalah banyak windows program di komputermu (umumnya windows explorer dengan tumpukan folder-folder di layar komputer!). Ini membantu mencegah bos atau manajer mengetahui windows web browser yang sesungguhnya sedang kamu nikmati.
-
Kalau emailmu sering diperiksa secara sekilas oleh manajemen, sering-seringlah memenuhi kotak masuk emailmu. Kalau perlu, penuhi sendiri kotak masuk emailmu. Terkadang hal ini berhasil menipu pemeriksaan sekilas karena email yang penuh seringkali bisa menipu.
-
Jika rekan kerja membutuhkan sedikit bantuan, bantulah mereka. Ini membuatmu populer di kantor, dan tentu saja hal tersebut akan benar-benar membantu dan sedikit meringankan beban rekan kerjamu. Kelak, akan lebih mungkin ada rekan kerja yang membantumu ketika kamu kelebihan beban kerja atau menghadapi masalah kerja. Dan, tentu saja, adalah hal baik untuk melakukan sesuatu yang meringankan beban satu sama lain karena pekerjaan kita sudah berat!
2. BERSANTAILAH. JANGAN TERLALU SERIUS!
Stres membunuhmu. Tidak hanya itu, bekerja terlalu cepat juga merupakan sifat antisosial. Masa sih? Ini alasannya: kerja lambat berarti lebih banyak kerja yang dibutuhkan. Lebih banyak kerja berarti lebih banyak pekerja. Lebih banyak pekerja berarti lebih sedikit pengangguran. Lebih sedikit pengangguran berarti lebih banyak permintaan tenaga kerja. Banyaknya permintaan tenaga kerja membuat standar gaji didorong ke arah lebih tinggi. Jadi, bekerja lebih cepat berarti pengangguran lebih tinggi dan upah didorong ke arah lebih rendah. Kerja cepat juga bisa mendepak sesama manusia yang tidak dapat bekerja dengan cukup cepat, misalnya rekan kerja yang memiliki disabilitas atau rekan yang sudah tua, dan akhirnya membuat mereka terancam dipecat. Jadi, jangan lakukan itu!
-
Gunakanlah jeda atau istirahat yang menjadi hak pekerja. Pelajari hak-hak hukum di negaramu, dan prosedur dan praktik perusahaanmu. Dorong sesama karyawan untuk melakukan hal serupa jadi peluang karyawan yang dipecat karena memperjuangkan hak-haknya semakin kecil. Karena pekerja kuat kalau bersatu!
-
Tidurlah sebentar di sela-sela pekerjaan. Tidur dapat mengurangi stres dan dapat membuat kerja lebih santai. Carilah waktu atau tempat kamu dapat tidur sebentar tanpa diketahui, misalnya ruang yang dapat dikunci seperti kamar mandi (kamu bisa beralasan kamu sedang buang air besar), jeda makan siang, atau tempat dan waktu lainnya yang memungkinkan kamu bisa tidur sebentar tanpa diketahui.
-
Jika kamu menemukan cara untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, atau membuat proses kerja lebih efisien, jangan sekali-kali beritahu bosmu! Bosmu mungkin akan memberimu pekerjaan ekstra atau lebih buruk lagi memecat sejumlah karyawan karena dia tahu perusahaan seharusnya bisa lebih efisien dan berhemat.
-
Rahasiakanlah inovasimu! Gunakan waktu senggang yang kamu dapat dari keefesienan inovasimu tersebut untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan, misalnya menulis novel, chatting dengan temanmu dan pacarmu, menonton film terbaru di internet, atau menulis artikel seperti yang sedang kamu baca ini misalnya.
-
Tentu, jika mau, kamu selalu bisa menawarkan diri untuk melakukan sedikit lebih banyak pekerjaan. Tapi lakukanlah hanya supaya kamu terlihat cekatan dan bekerja keras tanpa benar-benar bekerja keras dan mengungkapkan berapa banyak waktu luang yang sebenarnya kamu nikmati!
-
Lakukanlah kongkalikong dengan rekan kerja untuk membangun ritme kerja yang lega bagi semua orang. Tentu ritme kerja tersebut tidak terlalu cepat! Tapi jangan biarkan manajemen tahu kongkalikong ini! Jika ada anggota staf baru, pastikan kamu mengajarinya cara-cara dan kongkalikong ‘rahasia’ ini.
-
Jika suatu waktu kamu harus atau dapat kesempatan bekerja di rumah, cobalah selesaikan pekerjaan lebih awal tetapi jangan serahkan dulu kepada bosmu. Kamu bisa punya waktu luang lebih banyak. Setelah kamu di rumah, duduk-duduk, makan cemilan, tidur sebentar, dan tentu saja masturbasi, barulah serahkan sedikit demi sedikit pekerjaanmu pada bos.
-
Ambillah cuti sakit. Kalau kamu tahu frekuensi rata-rata absen sakit di kantormu, pastikan kamu menghabiskan minimal sebanyak frekuensi rata-rata tersebut. Selain memberimu waktu istirahat, ini juga bisa membantu mencegah diskriminasi tehadap karyawan dengan disabilitas yang harus absen karena kondisinya. Jika ada rekan kerja yang merasa terganggu dengan absen sakit, pengaruhilah dan doronglah dia untuk melakukan absen juga supaya dia menikmati pengalaman istirahat serupa.
-
Ajukan diri untuk melakukan aktivitas yang membuatmu keluar kantor, khususnya bersama rekan kerja yang dekat. Hal ini tidak hanya membuatmu terlihat membantu, tapi juga memberimu kesempatan untuk wara-wiri, mencari angin segar, duduk dan ngobrol di taman kota, dan lainnya.
-
Jika kamu memiliki masalah kesehatan mental atau disabilitas lainnya, dan beban kerjamu berlebihan, bosmu wajib melakukan penyesuaian untuk mengurangi beban kerjamu. Mintalah nasihat dan saran dari serikat pekerja, atau lembaga advokasi dan bantuan hukum setempat.
-
Jika kamu dan rekan kerjamu kelebihan beban kerja, bertemulah dan buatlah kesepakatan untuk melakukan upaya-upaya pengorganisiran di tempat kerja. Bagian pengorganisiran di tempat kerja berisi beberapa saran tentang caranya.
-
Jangan memaksa dirimu sendiri di luar batas kemampuanmu: ganjaran bagi orang yang manut untuk melakukan kerja terlalu banyak bagi para bosnya adalah: LEBIH BANYAK BEBAN KERJA. Jadi, jujurlah dengan batas kemampuanmu sendiri.
-
Akhirnya, tak ada yang semelegakan selain sabotase kecil-kecilan. Oke, mungkin kamu tak dapat mengembalikan 45 tahun masa kerja yang melelahkan ini, tapi melakukan sedikit balas dendam pasti terasa nikmat.
3. JANGAN PERNAH MURAH HATI PADA BOS!
Sebagai budak gaji, uang adalah alasan kita banting-tulang setiap hari. Tentu saja, semakin banyak uang diperoleh dari kerja yang semakin sedikit, semakin bahagialah kita, para karyawan! Tapi tentu bos selalu ingin sebaliknya: semakin banyak kerja, semakin sedikit imbalan yang diberikan pada karyawan (di sinilah letak kontradiksi Kapitalisme). Jadi, bos akan selalu melakukan berbagai cara supaya kita bekerja lebih banyak dengan upah yang sama atau bahkan lebih sedikit. Berikut ini adalah beberapa kiat untuk mengakalinya.
-
Sarapanlah di kantor. Kenapa bangun terlalu pagi hanya untuk menyempatkan sarapan di rumah? Makanlah saat tiba di kantor supaya kamu bisa punya sedikit waktu santai di rumah sebelum bekerja, atau menambah waktu tidurmu. (Tergantung tempatnya, ada juga kantor yang menyediakan kopi dan teh gratis. Manfaatkanlah!)
-
Curilah sebanyak mungkin yang kamu anggap layak. Kerja telah mencuri seluruh hidup kita, jadi jangan pernah merasa tak enak jika kamu melakukan balas dendam kecil-kecilan, karena kita tidak akan pernah bisa mencuri kembali semua yang telah diambil kerja dari hidup kita. Mulai dari mencuri waktu (lakukan apa yang kita inginkan, ketimbang apa yang diinginkan bos) hingga peralatan kantor, teh, kopi, hingga perlengkapan komputer dan lainnya – curi apa pun yang bisa dicuri tapi jangan sampai ketahuan.
-
Jika manajemen tidak selalu mengetahui kapan kamu masuk atau pulang dari kantor, berkongkalikonglah dengan rekan kerja untuk bergantian datang terlambat dan pulang lebih cepat. Jika kantormu menggunakan kartu absensi, bertukarlah kartu satu sama lain.
-
Cobalah untuk tidak melakukan kerja lembur yang tidak dibayar, dan doronglah rekan kerja lain untuk melakukannya juga, jadi tidak ada satu orang yang bisa dianggap sebagai “provokator”.
-
Pergilah ke toilet di waktu kerja, jangan saat istirahat siang karena selain berbahaya untuk kesehatanmu, kamu juga tidak akan dibayar. Kamu juga bisa dapat kertas toilet dan sabun pembersih gratis.
-
Manfaatkanlah printer dan mesin fotokopi kantor. Cetak foto pribadimu, teks-teks panjang atau komik strip yang telah kamu download dan ingin kamu baca atau koleksi selepas bekerja, fotokopi pamflet-pamflet menjelang 1 Mei – Hari Buruh, leaflet, poster revolusioner, dan apa pun yang kamu mau.
-
Silakan lihat juga bagian sabotase dan juga kisah-kisah perjuangan karyawan di tempat kerja.
4. USAHAKAN JANGAN SAMPAI DIPECAT
Beberapa pekerjaan lebih aman daripada yang lain. Risiko pemecatan dapat berbeda-beda tergantung pada negara tempat kamu tinggal dan status pekerjaanmu (agen, permanen, kontrak, dll). Jadi berikut ini beberapa kiat umum untuk mengurangi risiko pemecatan tersebut:
-
Cobalah buat dirimu menguasai keterampilan khusus dalam posisimu, misalnya posisi dengan tanggung jawab penting. Jika kamu adalah satu-satunya yang tahu cara melakukan tugas tertentu, lindungilah pengetahuan ini. Rahasiakanlah cara yang kamu kuasai untuk menyelesaikan tugas-tugas yang tak bisa diselesaikan orang lain.
-
Pahami hak-hakmu. Bacalah hak-hak kerja dan aturan ketenagakerjaan di negara dan daerahmu dan untuk jenis kontrakmu, dan prosedur perusahaanmu. Semakin kamu banyak paham hak-hakmu, semakin kamu terlindungi dari perlakuan sewenang-wenang dari perusahaanmu seperti pemecatan.
-
Bergabunglah dengan serikat pekerja. Jika ada serikat pekerja yang terpercaya di tempat kerjamu, kamu harus bergabung untuk memperkuat perlindungan dari kesewenangan bos. Pelajari riwayat serikat tersebut terlebih dahulu untuk melihat apakah serikat tersebut benar-benar memperjuangkan hak-hak pekerja. Jika tidak ada serikat di wilayahmu, kamu dapat bergabung dengan serikat di tingkat wilayah yang lebih tinggi, seperti serikat daerah atau nasional.
-
Pelajari kode etik dan perilaku yang diizinkan perusahaanmu supaya kamu tahu hal-hal yang mungkin berisiko tinggi saat kamu melakukan sesuatu.
-
Sekali lagi, jangan sampai perilakumu ini diketahui oleh bosmu!
-
Pertahanan terbaik terhadap sanksi disipliner dan pemecatan adalah solidaritas antara sesama pekerja. Jika kamu dapat membuat semua rekan kerjamu bersatu dan bertindak untuk saling melindungi, ini adalah cara paling efektif untuk menghentikan upaya sewenang-wenang bos.
-
Kamu bisa melihat panduan perngorganisiran di tempat kerja yang berisi saran-saran tentang cara melakukan hal ini, atau bagian aktivitas di tempat kerja untuk mengetahui pengalaman pengorganisiran karyawan lain.
5. WASPADAI INTERNET!
Internet bisa jadi merupakan ranjau darat bagi para pekerja. Di satu sisi, internet memberikan ruang lebih bagi para pekerja untuk menghabiskan waktu senggangnya saat bekerja (terbayang apa yang dilakukan buruh kantoran sebelum internet ada, mungkin hanya menatap mesin ketiknya?). Namun, di sisi lain, internet membuat para bos lebih mudah memantau dan memecatmu. Umumnya, kamu dapat belajar dari rekan kerja lain yang telah bekerja lebih dulu, khususnya yang sudah lama. Jika kamu tahu banyak karyawan berinternet ria sepanjang hari tanpa pernah ada sanksi disipliner, mungkin kamu bisa sedikit tenang. Namun ketahuilah bahwa bos dapat dengan mudah melacak penggunaan internet dan email, dan dapat mengenai sanksi disipliner atau memecat pekerja karena alasan-alasan yang berkaitan dengan hal ini. Kiat berikut didasarkan pada pertimbangan “lebih baik mencegah daripada menyesal”:
-
Jika kamu adalah orang yang tidak disukai manajemen, atau jika perusahaanmu akan melakukan pemecatan, ada baiknya menghindari pelanggaran apa pun yang berkaitan dengan penggunaan internet karena banyak bos yang menggunakan aktivitas web karyawan untuk memecat orang yang tidak mereka sukai, atau mempermudah proses pemecatan. Mengungkit-ungkit bahwa ada rekan kerja lain yang lebih buruk tidak akan membantumu dan rekan lain sebagai sesama pekerja.
-
Waspadalah juga dengan banyaknya bos yang menggunakan perangkat lunak untuk mencari kata-kata umpatan secara otomatis di arsip komputermu, aplikasi chattingmu, email, dan lainnya. Jadi berhati-hatilah. Waspadalah kalau ingin menjelek-jelekkan bos lewat fasilitas komputer kantor.
-
Jika kamu punya smartphone atau komputer tablet, gunakanlah secara terpisah dari sistem teknologi informasi perusahaan. Upayakanlah apa pun yang bisa mencegah bosmu melacak aktivitasmu selama kerja di dalam maupun di luar kantor.
-
Jika kamu ingin berinternet di kantor, ketahuilah siapa saja yang bisa melihat layar komputermu. Yang paling aman dan jika tidak terlalu merepotkan adalah copy-paste situs web yang kamu ingin kunjungi ke dokumen Word, atau salin ke stik USB untuk membacanya, atau unggah ke folder draf akun email pribadimu yang bisa kamu unduh nantinya, tapi jangan simpan di komputer kantor.
Tentu saja, panduan ini hanyalah panduan santai untuk lebih rileks di kantor, ya semacam pereda rasa sakit akibat kerja dalam sistem Kapitalisme yang memuakkan, mengasingkan, dan eksploitatif ini. Kamu bisa juga baca pengantar mengenai KERJA dalam kapitalisme (masih dalam bahasa Inggris – berminat menerjemahkan? :P). Tapi untuk benar-benar bisa bebas dari sistem Kapitalisme ini, seperti halnya kelas pekerja di seluruh dunia, kita perlu bersama-sama mendorong perbaikan-perbaikan kondisi kerja secara luas seperti mendukung mogok-mogok pekerja di tempat lain seperti yang hampir sepanjang tahun selalu ada, dan mengupayakan revolusi sosial yang membuat para bos ini tidak lagi diperlukan, dan menciptakan dunia tempat para pekerja memiliki dan mengontrol alat produksinya sendiri, dan saling berasosiasi secara merdeka untuk mencukupi kebutuhan satu sama lain, yang didasarkan bukan atas hasrat untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya (seperti hasrat para bos), melainkan hasrat untuk mencukupi satu sama lain sesuai kebutuhannya dan saling memberi sesuai kemampuannya!