Pada awal abad 21, gerakan anarkis di Indonesia tetap bubar; kelompok yang berbeda dan aktivis individu mengikuti versi anarkisme dan bentuk taktis yang berbeda. Meskipun demikian, mereka dapat bergabung dalam usaha mereka untuk melaksanakan proyek bersama, seperti mengadakan demonstrasi di hari besar. Dengan demikian, dalam proses pengorganisasian ini, pada tanggal 1 Mei 2007, kelompok-kelompok seperti Affinitas (Yogyakarta), Jaringan Otonomis (Jakarta), Apokalips (Bandung), Jaringan Otonomi Kota (Salatiga), aktivis individu dari Bali dan Semarang, juga beberapa orang dari band punk Jakarta melakukan koordinasi. Penyatuan ini untuk memulai gerakan tertentu yang disebut dengan “Jaringan Anti-Otoritarian.”